Relasi Publik, SUKOHARJO – Antusiasme tinggi ditunjukkan sejumlah elemen umat Islam Solo Raya dalam membantu penderitaan rakyat Palestina akibat konflik dengan Israel. Mereka menggelar acara “Do’a Untuk Negeri Palestina” disertai penggalangan dana bantuan di Masjid Jami’ Baitul Makmur, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Senin (17/5/2021) malam.
Dari puluhan elemen umat Islam yang mendukung acara diantaranya, Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Majelis Taklim Al-Ukhuwah, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), hingga Ormas Bang Japar. Mereka bersatu mengajak masyarakat berdonasi untuk rakyat Palestina.
Meski sempat diwarnai ketegangan yang dipicu ketatnya pengawasan Satgas Covid-19 Sukoharjo, tak sampai dua jam kegiatan berlangsung dari pukul 19.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB, ratusan juta rupiah berhasil dikumpulkan dari hasil donasi masyarakat yang datang dari berbagai daerah di Solo Raya.
“Alhamdulillah, total donasi yang terkumpul berupa uang tunai sebanyak Rp 230.596.000. Donasi emas berupa antam seberat 0,25 gram dan gelang 4,90 gram ditambah uang asing 11 lembar,” terang juru bicara panitia, Endro Sudarsono yang juga Sekjen LUIS.
Dimaklumi tingginya antusiasme masyarakat yang datang berpotensi memicu kerumunan, apalagi oleh Satgas Covid-19 Sukoharjo jumlah peserta yang boleh masuk area masjid dibatasi. Selain itu juga ada Swab Test Antigen Acak bagi peserta yang akan masuk.
“Sebelumnya, kami sudah berkoordinasi dengan Forkopimda dan Satgas Covid-19. Dalam pertemuan itu ada Bu Bupati, Wakil Bupati, dan Polres. Pada intinya mereka mendukung acara ini sekaligus memfasilitasi adanya protokol kesehatan berupa swab test antigen di lokasi kegiatan,” terang Endro.
Hanya saja dalam pelaksananya, sebagian besar jamaah yang hendak masuk masjid mengikuti kegiatan banyak yang keberatan bahkan ada yang dengan tegas menolak. Oleh petugas, mereka yang menolak swab test antigen tidak boleh masuk dan diminta pulang mencegah terjadinya kerumunan di lokasi acara.
“Sebagian besar jamaah itu takut di swab sehingga tadi ada yang betul -betul kembali pulang, bahkan ada yang teriak-teriak menolak swab. Untuk kegiatan ini jumlah pesertanya memang dibatasi. Jadi kalau biasanya bisa menampung sekitar 600 jamaah, maka untuk kegiatan malam ini menjadi sekitar 200,” papar Endro.
Ditemui terpisah, Kapolres Sukoharjo selaku Wakil Ketua II Satgas Covid-19 Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas disela memimpin pengawasan menyampaikan, secara umum kegiatan berlangsung sesuai kesepakatan yang dihasilkan dalam rapat koordinasi dengan pihak panitia.
“Sesuai dengan SE Bupati, SE Gubernur, dan Inpres terkait penanganan pencegahan penyebaran Covid-19, diatur maksimal peserta kegiatan masyarakat 100 orang, atau 50%. Makanya tadi sesuai kesepakatan hanya sebagian yang boleh masuk,” jelas Bambang.
Selain Polri, dalam pengawasan tersebut juga melibatkan unsur TNI, Satpol PP serta tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo. Sebuah ambulan keliling dengan petugas medis pendukung swab test antigen disiapkan di pintu masuk lokasi masjid.
“Alhamdulillah, melalui himbauan yang kami sampaikan terus menerus, peserta yang diluar berangsur – angsur meninggalkan lokasi untuk menghindari kerumunan. Mereka pulang sebelum berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan tepat pukul 21.00 WIB,” pungkasnya. (NNG)
Discussion about this post