Jateng.relasipublik.com SUKOHARJO – Ditengah penerapan PPKM, warga Kecamatan Sukoharjo Kota, Kabupaten Sukoharjo dikejutkan dengan sebuah pemandangan tidak seperti biasanya. Sejumlah anggota Polisi terlihat mengendarai sepeda motor dinas sambil membawa bronjong yang biasa dibawa pedagang pasar.
Beberapa saat kemudian, mereka berhenti di salah satu ruas jalan, dan menghampiri salah seorang pedagang dipinggir jalan yang tengah menunggu pembeli.
Sadar didatangi Polisi, buru – buru sang pedagang berupaya membetulkan letak masker yang dipakainya lantaran khawatir mendapat teguran. Namun Pak Polisi yang tak lain adalah Kapolsek Sukoharjo Kota, AKP Gerry Armando ini, rupanya datang membawa kejutan menyerahkan bantuan sosial (bansos).
Senyum lebar pun langsung mengembang dari wajah sang pedagang saat menerima uluran sebuah bungkusan paket bansos berisi beras, minyak goreng, makanan ringan, dan masker dari tangan Kapolsek. Tak lupa ucapan terima kasih ia katakan.
Diketahui, kebijakan PPKM Darurat saat ini sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat Kabupaten Sukoharjo. Bagi pedagang kecil yang kurang mampu, beban berat dalam mencukupi kebutuhan hidup begitu terasa lantaran ada pembatasan ruang aktivitas ekonomi.
Peduli atas kondisi itu, untuk meringankan beban masyarakat di tengah merebaknya virus corona, Polres Sukoharjo melalui jajarannya, salah satunya Polsek Sukoharjo memberikan bansos berupa paket sembako dan masker.
Tidak seperti kegiatan sosial pada umumnya, kali ini untuk menjangkau target sasaran penerima bantuan yang berada di dalam perkampungan, petugas memiliki ide kreatif menggunakan lima sepeda motor dinas dilengkapi bronjong atau kerombong.
“Pendistribusian bantuan sembako dilaksanakan secara door to door dengan sebelumnya oleh Bhabinkamtibmas terlebih dulu berkoordinasi dengan pihak pemerintahan desa/kelurahan,” kata Kapolsek yang turun memimpin kegiatan, Sabtu (24/7/2021).
Sasaran bansos paket sembako dibagikan kepada pedagang keci seperti, warung angkringan atau HIK, driver ojol, tukang becak, maupun warga di dalam kota yang terdampak pandemi. Sedikitnya ada lima motor dinas yang digunakan sebagai sarana keliling membawa bronjong berisi paket bansos.
“Pilihan menggunakan motor bronjong dilakukan agar bansos segera cepat tersampaikan. Dengan menggunakan sepeda motor, pendistribusian bansos jadi lebih fleksibel bisa melewati jalan kecil dan gang-gang sempit,” ungkapnya.
Dalam kesempatan kegiatan pembagian bansos tersebut, petugas juga menyampaikan pesan dan himbauan kepada masyarakat agar tidak kendor mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) 5M. Hal itu ditekankan sebagai langkah mencegah penularan corona.
“Kegiatan semacam ini akan terus kami lakukan secara berkala dan bergantian. Harapan kami dengan adanya bansos paket sembako, paling tidak dapat mengurangi beban masyarakat. Apalagi saat ini masih PPKM,” sambung Gerry.
Informasi yang didapat, selain keliling menggunakan motor bronjong membagikan bansos keluar masuk gang sempit, petugas juga membagikan makanan ringan berupa kue kepada anak – anak dan sejumlah tukang becak yang ditemui di jalan. (NNG/Catur)
Discussion about this post