Wonogiri, RelasiPublik.COM – Wilayah Jawa selatan yang sering disebut Pawonsari, singkatan dari Pacitan, Wonogiri dan Wonosari dinilai memiliki keunikan. Meski berada di tiga provinsi yang berbeda yakni Jawa Timur (Pacitan), Jawa Tengah (Wonogiri) dan DI Yogyakarta (Wonosari), namun ketiga wilayah itu memiliki sejarah kerja sama yang harmonis selama puluhan tahun.
“Luar biasa tentang adanya MoU tiga Bupati di wilayah Pawonsari yang sudah ada sejak lama. Walaupun Bupati tiga daerah itu berganti-ganti, namun hubungan Pawonsari tetap terjaga,” ungkap Wamen Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Surya jandra di sela kunjungannya di Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri,.
Wakil Menteri ATR/BPN mengatakan, kunjungan yang dilakukannya bertujuan untuk mendalami adanya peluang kerja sama pembangunan dan pemberdayaan Jawa bagian selatan, utamanya di wilayah Pawonsari.
Dari kunjungan itu diharapkan bisa ada strategi atau roadmap pembangunan yang kira-kira tepat dilakukan.
Surya Tjandra mengatakan, tantangan pembangunan di hampir seluruh wilayah Jawa bagian selatan adalah kerawanan bencana yang terjadi. Mulai ancaman gempa, tsunami dan lainnya. Karena itu pembangunan di wilayah tersebut cenderung agak tertinggal. Karena itulah dibutuhkan strategi, kemampuan teknis hingga pengetahuan kebencanaan dan ruang pemberdayaan yang tepat.
“Sebab, potensi yang ada seperti di Wonogiri sangat besar. Itu yang akan kita cari. Ini di tiga kabupaten di tiga provinsi. Besok, rencananya akan ada rapat koordinasi tiga kanwil (ATR/BPN) di Jogja, akan bergabung,” kata dia.
Sementara itu, Kakanwil ATR/BPN Provinsi Jateng Embun Sari mengatakan yang akan dikembangkan adalah potensi wisata. Selain itu, potensi hasil bumi seperti jagung dan tanaman lain juga akan dikembangkan.Dia menyebut bahwa semua potensi ditiga wilayah khususnya Wonogiri akan digali lebih dalam.Seperti saat ini, kata Embun banyak potensi wisata yang besar belum dioptimalkan.
Ditambahkan, alasan belum maksimal pengembangan wisata di Wonogiri khususnya adalah masih adanya beberapa tempat yang status tanahnya belum jelas. Karena itu pihaknya mencoba untuk mencoba mengurai permasalahan yang ada di lapangan.
Namun demikian, pihaknya tak mau banyak mengumbar janji. Ia juga tak mau mengklaim bahwa program itu nantinya berhasil ataupun jadi atau sukses luar biasa, namun pihaknya akan mengupayakan.
“Jadi selanjutnya akan ada kejelasan status kepemilikan tanah. Jadi nanti masyarakat dalam mengembangkan bisa lebih yakin dan percaya diri. Akses lain terhadap permodalan dan lain-lain akan terbuka. Akhirnya berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ditunggu saja nanti hasilnya. Kita berupaya terus untuk melakukan yang terbaik Untuk masyarakat,” tandasnya. (Red-CH)
Discussion about this post