Relasi Publik, Sukoharjo | Ketua perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Parapatan Luhur (Parluh) 16 Sukoharjo, Suyanto mengaku pihaknya dirugikan adanya pemberitaan beberapa media yang menulis, ujian kenaikan tingkat siswa sabuk hijau dibubarkan aparat keamanan.
“Jadi tidak ada istilah dibubarkan. Makanya kami juga terkejut, sebenarnya sumber (berita) ini darimana. Kami bekerja sama dengan pihak aparat keamanan berjalan dengan baik, kondusif,” kata Suyanto saat melakukan konferensi pers klarifikasi, Senin (7/6/2021).
Ia menegaskan, seluruh kegiatan ujian kenaikan tingkat yang digelar di tiga zona sebagai upaya mencegah kerumunan massa berjumlah sekitar 600 siswa telah berjalan sesuai kesepakatan dengan pihak aparat keamanan.
“Saya selaku ketua cabang bertanggungjawab secara horisontal, kepada Allah nanti akan ditanya. Dalam PSHT itu berlaku pedoman tahu benar dan salah, Makanya saya kalau ngomong juga harus hari-hati,” tegasnya.
Seperti diberitakan, PSHT Parluh 16 pada Minggu (6/6/2021) kemarin menggelar ujian kenaikan tingkat bagi siswa pemegang sabuk hijau ke sabuk putih. Seluruh kegiatan yang berjalan lancar dimulai pagi hingga selesai pukul 10.00 WIB.
“Bahkan di Tawangsari, yang menutup kegiatan adalah Pak Camat. Artinya kegiatan sudah sepengetahuan Satgas Covid-19 tingkat kecamatan. Oleh karenanya, kami hanya ingin agar pemberitaan disampaikan secara obyektif,” sambung Suyanto didampingi jajaran pegurus PSHT Parluh 16 Sukoharjo lainnya.
Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan harapan agar tali komunikasi antara PSHT Parluh 16 dengan awak media di Sukoharjo tetap terjalin dengan baik penuh kekeluargaan. Tidak ada yang perlu ditakuti, pintu komunikasi selalu terbuka.
“Kami berharap, dengan klarifikasi ini tidak ada lagi polemik terkait kegiatan ujian kenaikan tingkat siswa PSHT parluh 16 Minggu kemarin. Semua berjalan lancar tanpa ada masalah, tidak ada pembubaran,” tandasnya.(NNG)
Discussion about this post