Relasi Publik, Magelang | Polres Magelang menangkap komplotan perampok yang bermodus pura-pura menanyakan alamat pada korbannya. Untuk meyakinkan korban, para pelaku berpakaian seperti seorang Kyai.
Aksi komplotan ini terakhir dilakukan di Jalan Raya Blabak-Boyolali KM 11, Dusun Tlatar, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (28/4) lalu. Ketika itu, komplotan ini melucuti perhiasan milik seorang pedagang, Surati (62), warga Sawangan.
“Rabu (28/4), 06.30 WIB pagi, korban sedang berdiri di depan warung kelontong miliknya di daerah Sawangan, tiba-tiba didatangi para tersangka dengan menaiki mobil minibus warna hitam dan salah satu tersangka turun berpura-pura tanya alamat. Mereka berpakaian seperti seorang kiai untuk meyakinkan ibu-ibu tersebut, belum sempat menjawab tiba-tiba tersangka langsung mendorong korban ke dalam mobil,” ujar Wakapolres Magelang Kompol Aron Sebastian, saat jumpa pers di Mapolres Magelang, Rabu (16/6/2021).
“Lima orang pelaku terdiri dari RD (32), warga Magetan yang berperan sebagai sopir. Ia merupakan residivis kasus pencurian sepeda motor tahun 2002 di Jawa Timur. Kemudian, SM (56), warga Tanggulangin, Sidoarjo. SM juga merupakan residivis kasus curas yang bertugas mendorong korban masuk dalam mobil,” terangnya.
“Pelaku ketiga yakni EP (38), warga Tanggulangin, Sidoarjo yang berperan mengambil emas milik korban. Kemudian, NK (29), warga Candi, Sidoarjo yang berperan menyekap dan menahan korban. Lalu pelaku terakhir, MAS (32), warga Rejowinangun Utara, Kota Magelang,” paparnya.
Dalam aksinya pelaku membawa kabur korban sambil melucuti perhiasannya di dalam mobil. Korban lalu diturunkan di pinggir jalan sejauh sekitar 1 km dari lokasi awal. Korban terus melaporkan ke Polsek Sawangan.
Para pelaku akhirnya ditangkap di Subang, Jawa Barat. Polisi menyita sejumlah barang bukti di antaranya satu unit mobil Daihatsu Xenia warna hitam tahun 2015, timbangan digital, ATM BRI, rekening koran dan bukti transfer milik tersangka MAS. Selain itu polisi juga menyita baju yang dipakai para tersangka saat beraksi.
“Terdapat beberapa TKP khususnya di wilayah Pantura mulai dari Jawa Tengah sampai dengan Jawa Barat. Dari beberapa TKP aksi yang dilaksanakan di Majalengka, Subang, Batang, Kendal, Pemalang, Slawi, Brebes, Cirebon dan Kuningan,” jelas Wakapolres.
“Modusnya sama, menyasar perempuan usia 45 tahun ke atas. Yang diambil rata-rata perhiasan,” lanjutnya.
Saat ditanya awak media, tersangka RD mengaku berpakaian seperti kiai agar calon korban tak curiga dan hasil perampokan buat kebutuhan hidup. (Red)
Discussion about this post