Relasi Publik, Sukoharjo || Ditengah kewaspadaan menghadapi pandemi, rupanya tidak menyurutkan kepedulian komunitas sopir truk dari Pasotjo (Paguyuban Sopir Truk Sukoharjo) untuk tetap berbagi. Mereka kompak turun ke jalan membagikan takjil buka puasa di Terminal Sukoharjo Kota, Minggu (2/5/2021) sore.
Sebanyak 400 bungkus takjil dibagikan kepada para pengguna jalan yang kebetulan melintas di lokasi tersebut. Para sopir ini tidak sendiri, mereka juga mengajak serta keluarga untuk bersama- sama membagikan takjil.
“Ini merupakan wujud gotong royong anggota Pasotjo menyisihkan sedikit rejeki yang didapat untuk berbagi dengan sesama berupa takjil buka puasa,” kata sesepuh Pasotjo, Aliyadi yang akrab di panggil Mbah Kariyo.
Berdiri sejak 2019 lalu, kepedulian Pasotjo untuk membantu sesama sudah sering dilakukan, diantaranya ikut terlibat membuat tanggul penahan banjir dari ban bekas di wilayah Kabupaten Sragen, dan membantu bedah rumah warga tidak mampu di Sukoharjo.
“Saat ini anggota resmi kami jumlahnya baru 70. Diluar anggota resmi kami, juga ada komunitas sopir truk lainnya. Seperti kegiatan hari ini, kami juga bersinergi dengan komunitas sopir truk box,” paparnya.
Disebutkan, dari total 70 anggota Pasotjo, 60% nya adalah sopir truk material, sedangkan sisanya 40%, merupakan sopir truk bak terbuka yang biasa mengangkut logistik antar kota antar provinsi, bahkan hingga antar pulau.
Meskipun hanya kumpulan sopir truk, menurut Aliyadi, Pasotjo juga berbadan hukum lengkap dengan akte notaris. Hal ini untuk melindungi anggota jika sewaktu – waktu saat tengah bekerja menemui masalah dengan hukum.
“Di Solo Raya ini, Pasotjo bisa jadi merupakan satu-satunya komunitas sopir truk yang berbadan hukum,” ujarnya.
Sementara Ketua Pasotjo Mariyono menambahkan, sejak pandemi melanda rata – rata penghasilan sopir mengalami penurunan. Khususnya sopir truk matrrial angkanya hingga 70%. Pernah berupaya mengajukan bantuan kepada pemerintah, namun hingga kini belum ada realisasinya.
“Dulu kami pernah diminta mengajukan data ke Dishub katanya untuk diajukan sebagai calon penerima bantuan dampak Covid-19. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. Sebenarnya kami juga berharap mendapat bantuan, tapi mau bagaimana lagi kalau ternyata tidak dapat,” pungkasnya. (NNG)
Discussion about this post