Relasi Publik, SUKOHARJO – Sekitar 500 peserta mengikuti workshop pengelolaan jurnal menuju jurnal terakreditasi yang digelar daring melalui zoom meeting oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Veteran Bangun Nusantara (UVBN) Sukoharjo.
Workshop yang diadakan secara virtual ini, menurut Ketua LPPM UVBN Sri Hartati bertujuan membantu peserta terdiri dari perwakilan perguruan tinggi yang telah memiliki dan mengelola jurnal memenuhi standar minimal syarat pengajuan akreditasi jurnal ilmiah.
“Kegiatan ini adalah amanah. Amanah dari organisasi Forum Komunikasi LPPM perguruan tinggi se-Jawa Tengah (Jateng). Ini merupakan salah satu bagian dari banyak program kerja di tahun 2021 ini, kalau tidak salah ada sekitar 12 program,” terang Sri disela workshop, Selasa (29/6/2021).
Semula dari kegiatan workshop diharapkan juga ada pendampingan pengelolaan atau mentoring kepada pengelola-pengelola jurnal di semua perguruan tinggi yang ada di Jateng. Namun pendampingan secara luring tidak bisa dilakukan dengan pertimbangan masih tingginya kasus penyebaran pandemi corona.
“Kami, mau tidak mau tetap harus melaksanakan kegiatan workshop tetapi secara virtual menggunakan zoom meeting,” jelas Sri yang juga bertindak sebagai Co Host dalam workshop daring.
Kegiatan disebutkan Sri, terselenggara dengan dukungan penuh dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jateng dengan kehadiran Muhammad Zainuri selaku Ketua membuka acara secara daring, juga Pjs Rektor UVBN Farida Nugraheni.
“Harapannya setelah workshop, para peserta yang terdiri para pengelola jurnal dapat bertambah wawasannya. Atau bagi yang belum memiliki jurnal dapat memproyeksikan gambaran awal dalam membuat jurnal,” paparnya.
Tidak hanya itu saja, bagi peserta yang sudah mengelola jurnal diharapkan juga dapat meningkatkan level daripada kualitas jurnalnya. Dari jurnal yang semula belum terakreditasi, diarahkan agar dapat terakreditasi dengan kualitas lebih baik lagi.
“Akreditasi ini oleh negara ada jenjang penilaiannya, namanya SINTA (Science and Technology Index). Yang paling bagus adalah SINTA 1 dan 2, yang level menengah SINTA 3 dan 4, dan yang paling bawah SINTA 5 dan 6. Bagi jurnal yang sudah terakreditasi akan diarahkan masuk SINTA,” ungkapnya.
Dalam workshop daring ini, LPPM UVBN menghadirkan dua pemateri yakni, Singgih Subiyantoro, Editor in Chief Jurnal Komunikasi Pendidikan dari UVBN sendiri dan Andri Pranolo, Editor in Chief of Internasional ; Jurnal of Advances in Intelligent Informatics (Scopus, SINTA 1).
“Pak Andri ini dari Universitas Ahmad Dahlan, beliau ahli dalam pengelolaan jurnal yang mau naik level dalam penilaian akreditasi SINTA. Nantinya kalau sudah terakreditasi SINTA maka terbuka diakui secara internasional oleh Scopus,” pungkasnya. (NNG)
Discussion about this post