Relasi Publik, Sukoharjo | Puluhan warga penyewa kios di dalam Terminal Tipe B Sukoharjo prihatin atas kerusakan aspal landasan jalur lalu lintas bus di kawasan tersebut. Setelah menunggu lama tak juga ada perbaikan, akhirnya mereka swadaya menambal kerusakan dengan cor semen, Jum’at (28/5/2021).
Warga mayoritas agen penjual tiket bus itu, bersama petugas terminal bersama-sama kerja bakti meratakan landasan yang berlobang karena aspalnya mengelupas di beberapa titik.
“Sebelumnya kami pernah menyampaikan tentang kondisi kerusakan landasan terminal ini kepada Pak Agung (Kepala Terminal-Red). Banyak bus sopirnya mengeluh karena khawatir terperosok hingga dapat menyebabkan kerusakan per dan as roda bus,” kata koordinator agen tiket bus Terminal Sukoharjo, Sugeng.
Setelah melakukan koordinasi bersama pengelola terminal dan sesama agen tiket bus lainnya, akhirnya disepakati untuk melakukan perbaikan darurat. Ada yang menyumbang semen, ada juga yang menyumbang pasir.
“Pengadaan material pasir dan semen, itu spontanitas swadaya dan juga dibantu Pak Agung (Kepala Terminal-Red) secara pribadi. Kalau bantuan dari pemerintah sama sekali belum ada. Tapi sebenarnya kami sudah cukup lama menyampaikan kondisi kerusakan landasan ini,” ungkapnya.
Namun begitu, tidak semua kerusakan mereka perbaiki. Mengingat keterbatasan hasil swadaya, maka sementara perbaikan landasan diprioritaskan pada jalur pintu masuk terminal dan tempat parkir bus di dalam terminal, atau landasan tempat bus menjemput penumpang dari agen.
“Selain dapat merusak as roda bus, mengelupasnya aspal landasan itu juga sering menyebabkan pengendara motor pengantar calon penumpang terperosok hingga ada yang terjatuh. Saya sering melihat sendiri itu. Kalau hujan, lobang kerusakan tertutup genangan air, jadi nggak kelihatan,” ujarnya.
Sementara Kepala Terminal, Agung Cahyono mengungkapkan, sebenarnya atas kondisi kerusakan landasan terminal tersebut sudah dilaporkannya ke Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jateng sejak pada 2018 lalu. Namun, hingga kini belum ada rencana perbaikan.
“Karena kondisi landasan di terminal belum juga ada perawatan, para agen bus berinisiatif gotong royong melakukan perbaikan. Pada 2018 lalu kami sudah mengajukan ke Dishub Provinsi Jateng untuk dilakukan perbaikan, tapi ternyata belum ada anggaran. Anggaran digunakan untuk penanganan Covid-19,” papar Agung.
Diketahui, sebelumnya pada awal pembangun terminal Sukoharjo dengan luas sekira 3.500 m2 ini dibawah pengelolaan Dishub Pemkab Sukoharjo. Namun seiring perjalanan waktu, pada 2017 lalu pengelolaannya diambil alih oleh Dishub Provinsi Jateng. (NNG)
Discussion about this post