Relasi Publik, Sukoharjo | Usai dilantik Bupati Sukoharjo Etik Suryani sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Budi Susetyo bertekad memaksimalkan layanan administrasi kependudukan secara online. Hal itu dilakukan untuk menghindari kerumunan mengingat saat ini pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman kesehatan.
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pelayanan Daring, pelayanan Disdukcapil harus dilakukan dalam jaringan atau Online. Oleh karenanya, sosialisasi hingga ke pelosok daerah akan terus digalakkan agar masyarakat familiar memanfaatkan penggunaan teknologi dalam jaringan tersebut.
Namun begitu, pelayanan secara langsung dengan pembatasan jumlah pemohon layanan juga masih terus dilakukan. Pembatasan dilakukan menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski saat ini jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masuk kerja diatur bergiliran.
“Jadi intinya sekarang kan sudah bisa secara online. Itu nanti yang akan kami gunakan kepada masyarakat yang akan mengurus surat -surat administrasi kependudukan, kami kondisikan supaya lewat online. Karena masih pandemi, jadi kami memang membatasi,” terang Budi, Sabtu (29/5/2021).
Disebutkan, saat ini hampir semua pelayanan kependudukan bisa dilakukan secara online, sehingga masyarakat tidak perlu datang ke Kantor Disdukcapil untuk menyelesaikan administrasi kependudukannya.
“Meskipun secara online, kami tetap berupaya menyelesaikan setiap permohonan surat administrasi kependudukan secepat-cepatnya,” tandasnya.
Diketahui, Budi bersama empat Pejabat Tinggi Pratama (eselon II) dilingkungan Pemkab Sukoharjo dilantik dan diambil sumpah jabatan oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani di loby kantor bupati, Kamis (27/5/2021) kemarin.
Sebagai pejabat baru, ia menjanjikan akan membuat terobosan terkait pelayanan bidang administrasi kependudukan di Kota Makmur. Penggunaan teknologi informasi melalui layanan online akan lebih dimaksimalkan.
“Kedepan, kami punya pemikiran agar konsep pelayanan online ini bisa diterapkan di tingkat pemerintahan yang terendah, yakni tingkat desa. Untuk saat ini kami tidak menemukan masalah terkait penggunaan software maupun hardware. Semua lancar,” pungkasnya. (NNG)
Discussion about this post