Cilacap, RelasiPublik.com – Hubungan gelap antara seorang janda dengan tetangganya lelaki beristri di Desa Ketanggung Kecamatan Sampang, Cilacap ternyata berakhir petaka, menyusul ditemukannya jenazah Daryani (28) wanita warga Desa Ketanggung, Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap di tengah persawahan Adireja Kulon, Adipala, Cilacap.
“Korban tewas diduga akibat dicekik tersangka Sa alias Imin tetangga, yang juga masih saudara sepupu korban, saat tersangka dimintai pertanggungjawab perbuatannya yang telah menghamili korban,” ujar Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi didampingi Kapolsek Adipala AKP Budi Suryanto, Kamis (18/03/2021).
Menurutnya, kasus pembunuhan itu terungkap berawal dari ditemukannya mayat wanita tak dikenal di Jalan sawah masuk Desa Adiraja Kulon, Adipala. Dari penemuan mayat itu, Polsek Adipala mendapatkan laporan dari masyarakat jika korban itu Daryani warga Ketanggung, Sampang, Cilacap. Sedang dari hasil otopsi diketahui korban tengah hamil 7 bulan, dan janinnya dinyatakan telah meninggal didalam kandungan.
Dari terungkapnya identitas korban tersebut, maka tewasnya korban diduga akibat ulah Sa yang selama ini menjalin hubungan gelap dengan korban. Apalagi pada Selasa dini hari, diketahui Sa pergi berboncengan sepeda motor dengan korban tewas.
Kepada petugas, tersangka Sa mengaku tega membunuh kekasih gelapnya karena dimintai pertanggungjawabkan perbuatannya yang telah membuat korban hamil. “Waktu itu kami minta
kandungannya untuk digugurkan, tetapi korban tidak mau, “katanya.
Karena takut hubungan gelapnya dengan janda itu terungkap, sehingga tersangka mengaku kalap dan mencekik korban hingga tewas, saat mereka berada di persawahan Adipala.
Dari pengakuan tersangka Sa, Kamis dini hari, Sa mengajak janda itu pergi naik motor berboncengan. Untuk menghindari kecurigaan istri, tersangka mengatakan kepergiannya itu akan mencari sayuran bekas (tidak layak jual), seperti yang dilakukannya setiap hari.
Laju sepeda motor tersangka yang berboncengan dengan janda itu berhenti ditengah jalan ketika mereka sampai di suatu persawahan Desa Adireja Kulon Kecamatan Adipala.
“Saat itu, korban menanyakan tentang pertanggungjawaban tersangka yang telah menghamilinya,” tutur tersangka Sa.
Karena korban tidak mau menggugurkan kandunganya, sehingga tersangka tega menghilangkan nyawa korban dengan mencekik lehernya. Setelah korban tewas, tersangka Sa meninggalkannya begitu saja di lokasi kejadian. Untuk mengatasi kecurigaan istrinya ketika pulang, usai membunuh janda itu tersangka pergi ke Pasar Kroya mencari sayuran bekas.
Untuk proses lanjut, Polsek Adipala telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa sepotong baju lengan pendek warna biru, sepotong celana pendek warna hitam, satu unit sepeda motor milik tersangka diamankan untuk proses lanjut.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka Sa akan dijerat Pasal 338 KUHP, dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. (Red)
Salah satu anggota tim peneliti UNS, Hari Maghfiroh mengembangkan robot yang berfungsi sebagai asisten tenaga kesehatan dalam pelayanan serta penanganan pasien COVID-19.
“Salah satu tujuan dikembangkannya teknologi inovatif yang diberi nama Robot Asisten (Roba) Multifungsi ini salah satunya untuk menghemat penggunakan tenaga kesehatan,” kata di Solo.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 membutuhkan pelayanan ekstra dari para tenaga kesehatan sebagai garda depan. Meski demikian, menurut dia jumlah tenaga kesehatan yang terbatas mengharuskan adanya bantuan tenaga dan inovasi.
Selain itu, dikatakannya, penggunaan Roba tersebut juga mampu mengurangi kontak fisik tenaga kesehatan dengan pasien COVID-19 sehingga meminimalisasi risiko penularan dan penyebaran virus.
“Hal ini juga dapat mengurangi penggunaan alat pelindung diri (APD),” katanya.
Sementara itu, robot tersebut dikatakan multifungsi di antaranya karena mampu mengantar obat dan makanan bagi pasien dengan muatan hingga 100 kilogram, robot tersebut menggunakan baterai yang besar sehingga memiliki suplai energi, dan dilengkapi rak susun yang bisa diganti dengan tangki disinfektan sehingga dapat menyemprotkan cairan disinfektan di rumah sakit.
“Roba juga dilengkapi kamera dan sensor untuk menghindari halangan karena dioperasikan oleh perawat dari jarak jauh. Selain itu juga bisa untuk komunikasi dua arah,” katanya.
Sementara itu, anggota lain Ubaidillah mengatakan robot tersebut masih harus melalui uji akhir pada Maret ini. Menurut dia, ke depan masih diperlukan pengembangan lebih lanjut terhadap Roba.
“Roba perlu dikembangkan menjadi otomatis sehingga dari awal perawat dapat mengatur dan memilih ruangan mana yang harus dituju oleh Roba. Selain itu, harapannya robot tersebut dapat dikembangkan untuk skala industri,” katanya.
Ia mengatakan pada tahap awal, robot akan dibuat untuk AGV dengan konsep “mini electric platform”. Harapannya, setelah pandemi usai robot bisa digunakan untuk keperluan industri.
Selain Hari dan Ubaidillah, anggota lain yang masuk dalam tim pengembangan Roba Multifungsi tersebut yaitu Hartono, Sholihin As’ad, dan Joko Slamet Saputro. (Red)
Discussion about this post